Kamis, 02 Mei 2013

bounding attechment

MATERI
BOUNDING ATTACHMENT
*      Pendahuluan
          bulan pertama kehidupan bayi merupakan masa transisi dan penyesuaian baik untuk orang tua maupun bayi oleh karena itu bidan harus dapat menfasilitasi proses tersebut. Penelitian telah menunjukan bahwa > 5 % kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir sehat akan menyebabkan cacat seumur hidup bahkan kematian.pada umumnya kelahiran bayi normal cukup dihadiri oleh bidan yang dapat diberi tanggungjawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi pada persalinan normal. Oleh karena kelainan pada ibu dn bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah selesai persalinannya yang di anggap normal, maka seorang bidan harus mengetahui dengan segera timbulnya perubahan-perubahan pada ibu dan bayi.
            Seorang bayi baru lahir, mempunyi kemampuan yang banyak misalnya dapat mencium, merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sagat sensitive terhadap suhu dan sentuhan dan selama satu jam pertama setelah melahirkan, mereka sangat waspada dan siap untuk mampeljari dunia baru mereka. Adanya kontak kulit segera antara ibu dan bayi akan membantu agar bayi tetap dalam keadaan hangat. Sejalan dengan perkembanngan bulan – bulan pertamam kehidupan bayi dan ibunya saling mengadakan hubungan dan ikatan batin. Jika seorang ibu konsisten dalam responnya terhadap kebutuhan bayi dan mampu menafsirkan dengan tepat isyarat seorang bayi, perkembangan bayi akan terpacu dan terbentuknya ikatan batin yang kokoh. Keberhasilan dalam hubungan ikatan batin antara seorang bayi denngan ibunya dapat mempengaruhi hubungan sepanjang masa.

*      Pengertian bounding attachmant.
Secara harfiah kata Bounding dapat diartikan sebagai ikatan dan attachment adalah sentuhan.
Attachment adalah proses penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang tulus dari orang tua terhadap anaknya dan memberi dukungan asuhan dalam perawatannya.
Bounding adalah masa sensitive pada menit pertama dan beberapa jam setelah dan kelahiran dimana kontak ibu dan ayah ini akan menentukan tumbuh kembang anak menjadi optimal.
Selain pengertian tersebut bounding attachment dapat di artikan pula sebagai berikut :
1.      Bounding attachment  adalah interaksi orang tua dan bayi secara nyata baik fisik, emosi dan sensorik pada menit – menit dan jam – jam pertama segara setalah bayi lahir.
 ( Klause dan Kennel,1983 ).
2.      Bounding menurut Nelson ( 1986 ) adalah dimulainya interaksi emosi sensorik fisik antara ornag tua dan bayi segera setelah lahir, sedangkan Attachment adalah ikatan yang terjalin diantara individu meliputi pencurahan perhatian, hubunngan emosi dan fisik yang akrab.
3.      Menurut Bennet dan Brown ( 1999 ) pengertian Bounding adalah terjadinya hubungan orang tua dan bayi sejak awal kehidupan, sedangkan attachment adalah pencurahan kasih sayang diantara individu.
4.      Bounding Attachment adalah permulaan saling mengikat  antara orang-orang seperti antara orang tua dan anak pad pertemuan pertama, ( Brozelton dalam Bobak, 1995 ).
5.      Parmi ( 2000 ) mendefinisikan sebagai suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses yang saling menrespon antara orang tua dan bayi lahir.
6.      Menurut Perry ( 2002 ) Bounding adalah proses  pembentukan attachment atau bangunan ikatan, dan Attachment adalah suatu ikatan khusus yang dikarakteristikkan denga kualitas – kualitas khusus yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
7.      Bounding Attachment yaitu suatu peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterkaitan batin antara oranng tua dan bayi, ( subroto Cit Lestari, 2002 ).

*      Tahap-Tahap Bounding Attachment
  1. Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
  2. Bounding (keterikatan)
  3. Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain.
Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan.
*      Elemen-Elemen Bounding Attachment
  1. Sentuhan.
 Sentuhan, atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya.
  1. Kontak mata .
 Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya (Klaus, Kennell, 1982).
  1. Suara .
Saling mendengar dan merespon suara anatara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang.
  1. Aroma .
Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter, Cernoch, Perry, 1983). Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya (Stainto, 1985).
  1. Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.
  1. Bioritme .
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.

  1. Kontak dini.
Saat ini , tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tuaanak.
*      Menurut Steel dan Pollack : Dalam parenting proses terdapat dua komponen yang mempengaruhi fungsi keibuan, dua komponen tersebut adalah :
1.      Keterampilan kognitif – motorik meliputi aktivitas perawatan anak seperti menyusui, menggendong, mengganti pakaian, memandikan dan melindungi dari bahaya.
2.      Keterampilan – afektif meliputi perilaku – perilaku kelembutan, perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan anak, disini emosional ibu memegang peranan yang sangat besar. Kedua komponen tersebut berpengaruh terhadap penyediaan lingkungan, dimana kebiasaan terhadap perawatan anak dipraktekkan.

*      Cara Melakukan Bounding Attachment
Salah satu cara melakukan bounding attachment adalah bayi yang baru lahir dikeringkan kemudian diberikan pada ibu, diletakkan diantara perut ibu dan dada ibu untuk didekap dan diberikan ASI  untuk pertama kali.
*      Prinsip-Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment
  1. Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).
  2. Sentuhan orang tua pertama kali.
  3. Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan orang tua ke anak.
  4. Kesehatan emosional orang tua.
  5. Terlibat pemberian dukungan dalam proses persalinan.
  6. Persiapan PNC sebelumnya.
  7. Adaptasi.
  8. Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak.
  9. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.
  10. Fasilitas untuk kontak lebih lama.
  11. Penekanan pada hal-hal positif.
  12. Perawat maternitas khusus (bidan).
  13. Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan sosial dari keluarga, teman dan pasangan.
  14. Informasi bertahap mengenai bounding attachment.
*      Keuntungan Bounding Attachment
  1. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial.
  2. Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.
*      Hambatan Bounding Attachment
  1. Kurangnya support sistem.
  2. Ibu dengan resiko (ibu sakit).
  3. Bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik).
  4. Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar